Conference Nusantara PGRI Kediri University, Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran Ke-2

Font Size: 
Sociopreneurship, Sebuah Diskursus Bagi Masyarakat Kampung Wisata Tematik
Faizal Kurniawan

Last modified: 2018-09-03

Abstract


Penelitian ini dilaksanakan pada masyarakat gusuran yang
bermukim di kawasan kampung wisata kampung 1000 topeng
malangan di dusun Baran, Kelurahan Tlogowaru, Kabupaten
Malang. Penelitian ini menyimpulkan sebuah hasil, bahwa
sociopreneurship menimbulkan sebuah diskursus baru bagi
masyarakat kampung wisata topeng malangan. Masyarakat
kampung topeng malangan adalah masyarakat yang terdiri dari
gabungan gelandangan, pengemis, pengamen, dan anak jalanan
yang terdiri dari beberapa kawasan jalan protocol di Kota Malang.
Masyarakat ini dibina oleh dinas sosial dan diberikan modal sebesar
lima juta rupiah sebagai modal untuk memulai usaha baru. Dari
hasil depth interview dengan warga sekitar ditemukan bahwa
sociopreneurship atau usaha berbasis kegiatan sosial menjadi
solusi baru bagi masyarakat yang pertama kali memulai usaha baru
dan meninggalkan pekerjaan mereka sebagai pemulung,
pengamen, dan pengemis. Akan tetapi sociopreneurship ini tidak
hanya memberikan dampak baik. Beberapa orang pun merasa
kesulitan dalam memulai usaha barunya. Bahkan, ada yang ingin
kembali melakoni pekerjaan lamanya sebagai gelandangan dan
pengemis. Dalam komunal masyarakat gusuran ini mereka harus
saling membantu antara satu sama lain agar usaha mereka tetap
berjalan sehingga mereka tetap bisa melaksanakan aktivitas
sociopreneurshipnya. Mereka melakoni sociopreneur tersebut demi
sebuah dukungan demi terselenggarakannya konsep kampung
wisata tematik khas kota Malang yaitu topeng Malangan.

Keywords


Sociopreneurship, Diskursus, Masyarakat Kampung Wisata

Full Text: PDF
LPPM Server - Powered by BSI