Font Size: 

Berdasarkan hasil observasi siswa kelas V Sekolah Dasar pada materi peristiwa
alam dan dampaknya, proses pembelajaran masih didominasi oleh guru. Guru
hanya menggunakan metode ceramah saja sehingga pembelajaran kurang menarik
dan menyenangkan. Akibatnya siswa menjadi bosan dan rata-rata nilai ulangan
harian masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh model probing-promting didukung media gambar
terhadap kemampuan mengidentifikasi peristiwa alam dan dampaknya. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penelitian Quasi Eksperimental
Design. Sampel penelitian yaitu siswa kelas V Sekolah Dasar. Instrumen yang
digunakan yaitu RPP dan teknik pengumpulan data berupa tes. Hasil penelitian ini
adalah 1. model probing-promting didukung media gambar berpengaruh signifikan
terhadap kemampuan mengidentifikasi peristiwa alam dan dampaknya pada siswa
kelas V Sekolah Dasar, dengan rata-rata nilai posttest 84,29 yang sudah mencapai
KKM (≥75), 2. media gambar tanpa model probing-promting berpengaruh signifikan
terhadap kemampuan mengidentifikasi peristiwa alam dan dampaknya siswa kelas V
Sekolah Dasar, dengan rata-rata nilai posttest 74,09 yang belum mencapai KKM
(<75), 3. terdapat perbedaan kemampuan mengidentifikasi peristiwa alam dan
dampaknya dengan menggunakan model probing-promting didukung media gambar
dan media gambar tanpa model probing-promting pada siswa kelas V Sekolah
Dasar, dengan hasil analisis uji-t independent sample t-test yaitu didapat sig. (2-
tailed) 0,019 < 0,05, sehingga terdapat perbedaan signifikan. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa model probing-promting didukung media
gambar berpengaruh terhadap kemampuan mengidentifikasi peristiwa alam dan
dampaknya pada siswa kelas V Sekolah Dasar.

probing-promting, gambar, peristiwa alam dan dampaknya