Conference Nusantara PGRI Kediri University, Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran Ke-2

Font Size: 
Menelisik Jiwa Entrepreneur Etnis Tionghoa: Contoh Kasus Etnis Tionghoa Lasem Abad XIX-XX
Siska Nurazizah Lestari, Nara Setya Wiratama

Last modified: 2018-09-29

Abstract


Artikel ini berjudul “Menelisik Jiwa Entrepreneur Etnis Tionghoa: Contoh Kasus Etnis
Tionghoa Lasem Abad XIX-XX”. Beberapa permasalahan yang dikaji yaitu: 1) Apa yang
dimaksud dengan Jiwa Entrepreneur? 2) Faktor apa sajakah yang melatarbelakangi Etnis
Tionghoa di Lasem dalam berwirausaha? 3) Bagaimana kontinuitas bisnis, terutama batik
yang dibangun di Lasem? Untuk mengkaji permasalahan tersebut digunakan metode
sejarah kritis yang terdiri atas empat tahapan, yaitu: a) heuristik, mencari dan
mengumpulkan sumber-sumber sejarah, baik sumber primer maupun sumber sekunder. b)
kritik sumber, proses yang dilakukan untuk menguji otentisitas dan kredibilitas sumber. c)
interpretasi, menafsirkan dan menyusun antara fakta satu dengan lainnya. d) historiografi,
proses penulisan kembali peristiwa sejarah.
Artikel ini menggunakan pendekatan dengan meminjam konsep atau teori dari ilmu
sosial, yaitu ilmu ekonomi untuk lebih memperdalam nilai dari sebuah kajian sejarah.
Pendekatan ilmu ekonomi digunakan karena kewirausahaan merupakan bagian dari
kegiatan ekonomi yang melibatkan inovasi untuk mendorong kreasi dan menemukan
sesuatu yang baru. Kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis
yaitu ‘entreprende’ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Adapun para
wirausaha merupakan orang yang mempunyai kemampuan dalam melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, serta mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna
mengambil keuntungan serta mengambil tindakan yang tepat guna meraih kesuksesan. Hal
ini pula yang dilakukan etnis Tionghoa di Lasem pada masa pemerintahan kolonial Belanda
di Indonesia.
Lasem merupakan bagian dari wilayah Rembang dan merupakan salah satu wilayah
yang dijadikan lokasi tempat tinggal etnis Tionghoa. Permukiman etnis Tionghoa (Pecinan)
Lasem semakin berkembang setelah adanya migrasi dan peristiwa yang dikenal dengan
Geger Pecinan. Untuk mempertahankan eksistensinya, etnis Tionghoa di Lasem merintis
industri batik yang semakin lama semakin berkembang. Industri tersebut diwariskan secara
turun-temurun serta melahirkan beragam motif batik yang diminati masyarakat.

Keywords


Etnis Tionghoa, Lasem, Wirausaha, Batik

Full Text: PDF
LPPM Server - Powered by BSI