Conference Nusantara PGRI Kediri University, Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran Ke-2

Font Size: 
PEMBELAJARAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN “MULTIPLE INTELLIGENCE” ANAK USIA DINI
Setya Adi Sancaya

Last modified: 2018-09-03

Abstract


Keberhasilan dan kesempurnaan hidup anak pada masa sekarang dan akan datang diperlukan
“life skill” yang merupakan representasi dari kecerdasan. Kecerdasan bersifat dinamis, tiap
anak memiliki tingkat dan jenis kecerdasan yang berbeda. Identifikasi dan upaya
pengembangan kecerdasan melalui pembelajaran semestinya dilakukan seawal mungkin.
Kecerdasan tidak lagi dimaknai sebagai kecerdasan tunggal (IQ), tetapi bersifat “plural” (jamak).
“Intelligence Quotient” (IQ) pada saat ini lebih dipandang sebagai “Cognitive Intelligence” (CI)
yang merupakan salah satu jenis kecerdasan disamping kecerdasan verbal, kecerdasan
matematis-logis, dll. Dua faktor utama yang mempengaruhi kecerdasan yaitu faktor keturunan
dan faktor lingkungan. Pengembangan kecerdasan diperlukan kebutuhan fisik, emosi, dan
stimulasi. Contoh pembelajaran untuk pengembangan kecerdasan anak: (1) Pengembangan
kecerdasan bahasa verbal dengan kegiatan bercakap-cakap. (2) Pengembangan kecerdasan
logika-matematik dengan kegiatan merangkai mainan. (3) Pengembangan kecerdasan
“visual-spatial “ dengan mengamati gambar (4) Pengembangan kecerdasan motorik dengan
meminta anak jongkok. (5) Pengembangan kecerdasan musikal dengan bernyanyi, (6)
Pengembangan kecerdasan emosi inter-personal dengan melatih untuk mengalah (7)
Pengembangan kecerdasan emosi intra-personal dengan mengemukakan keinginan (8)
Pengembangan kecerdasan naturalis dengan memelihara tanaman dalam pot.

Keywords


“life skill”, “multiple intelligence”, keturunan, lingkungan, fisik, emosi, stimulasi

Full Text: PDF
LPPM Server - Powered by BSI