Conference Nusantara PGRI Kediri University, Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran Ke-2

Font Size: 
Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun, Kulit Dan Biji Kelengkeng (Euphoria longan L.) Terhadap Pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae dan Lactobacillus plantarum Penyebab Kerusakan Nira Siwalan (Borassus flabellifer L.)
Wenny Nur Fauziah

Last modified: 2018-09-29

Abstract


Nira siwalan atau legen adalah cairan yang disadap dari bunga pohon siwalan. Cairan ini
mengandung gula antara 10-15%, gula yang terkandung dalam nira menunjang
pertumbuhan aktif organisme-organisme fermentatif. Adanya pertumbuhan organisme-
organisme fermentatif pada nira siwalan akan mengakibatkan kerusakan pada nira siwalan
sehingga daya simpan nira lebih pendek dan tidak baik untuk dimanfaatkan serta diolah
terutama sebagai minuman karena mengandung alkohol yang bersifat memabukkan dan
haram untuk dikonsumsi.Mikroba yang dominan didalamnya adalah Saccharomyces
cerevisiae dan Lactobacillus plantarum. Sehingga perlu dilakukan uji fitokimia untuk
mengetahui senyawa aktif daun, kulit dan biji kelengkeng yang berpotensi sebagai
antimikroba dan untuk mengetahui efektifitasnya dalam menghambat pertumbuhannya.
Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Mikrobiologi dan Biokimia UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang. Rancangan yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Variasi
konsentrasi ekstrak kelengkeng daun, kulit dan biji yang digunakan adalah 4%, 8%, 12%
dan 16%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah difusi menggunakan kertas
cakram untuk mengukur zona hambat mikroba.Sampel uji yang digunakan adalah ekstrak
kelengkeng karena mengandung senyawa antimikroba dimana pada daun, kulit dan biji
kelengkeng mengandung flavonoid, polifenol dan tanin. Pada ekstrak biji kelengkeng juga
mengandung minyak atsiri golongan terpenoid. Uji antimikroba dilakukan menggunakan
metode kertas cakram yang mana dapat diketahui bahwa ekstrak biji kelengkeng dengan
konsentrasi 16 % mampu menghambat pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae. Zona
hambat yang dihasilkan dari ekstrak kelengkeng dengan konsentrasi 16% adalah 11,3 mm.
Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak biji kelengkeng memiliki kemampuan sebagai antifungi,
karena dalam ekstrak biji kelengkeng mengandung senyawa-senyawa aktif terutama
golongan terpenoid.

Keywords


Kelengkeng (Euphoria longan L.), Antimikroba, Nira Siwalan (Borassus flabellifer L.), Saccharomyces cerevisiae, Lactobacillus plantarum

Full Text: PDF
LPPM Server - Powered by BSI